TAREKAT


Tarekat merupakan bagian terpenting dari pada pelaksanaan tasawwuf. Mempelajari tasawwuf dengan tidak mengetahui dan melakukan tarekat merupakan suatu usaha yang hampa. Dalam ajaran tasawwuf diterangkan bahwa syari’at itu hanya peraturan belaka, tarekatlah merupakan perbuatan untuk melaksanakan syari’at itu, apabila syari’at dan tarekat sudah dapat dikuasai maka lahirlah hakikat yang tidak lain daripada perbaikan keadaan atau ahwal, sedang tujuan yang terakhir ialah ma’rifat yaitu mengenai dan mencintai Tuhan dengan sebaik-baiknya.

Pendidikan tasawwuf termasuk tarekat mengandung pendidikan untuk menguatkan batin seseorang. Dalam didikan batin ini tersembunyi kekuatan ummat Islam yang tidak terhingga, yang merupakan urat nadi, jiwa dan spirit bagi Islam baik dalam keadaan jaya walaupun dalam keadaan hancur lebur [mundur] dan lemah.

Tidak ada kejadian yang sesakit dan sepahit umat Islam dikala kata Bagdad diserang dihancur leburkan oleh Jeungis Khan dan Hulagu Khan [September 1257] waktu khalifah Al-Musta’sim [124-1250 M]. Dengan cangkaknya Hulagu Khan berteriak sambil menepuk dada berdiri diatas 800.000 mayat kaum muslimin.

Hulagu Khan merayakan pesta kemenangan diatas puing-puing kehancuran Islam. Bagaimanakah jiwa Islam, semangat Islam, apakah ikut hancur lebur? tidak!!! tidak!!!

Dengan ajaran Tasawwuf dan ajaran sufinya Khan Ghaqan bangkit dari tengah-tengah reruntuhan menyusun kekuatan mengibarkan panji-panji Islam menghidupkan kembali ajaran-ajaran yang telah di injak-injak oleh raja Mongol jahannam itu.

Memang Al-Quran menjadi sumber pokok, juga sunnah merupakan penjelasan yang penting. Tetapi tasawwuf adalah urat nadi daripada pelaksanaan ajaran-ajaran itu. Bagdad hidup dan bangkit kembali atas kerjasama antara kaum muslimin dan para ulama serta para ahli-ahli sufi.

by #kanda45

Leave a comment