Definisi dan Komponen Manajemen Perubahan


  1. Definisi Manajemen Perubahan

Menurut E. Rochyadi (2008), dalam modulnya yang berjudul manajemen perubahan, mengartikan bahwa secara umum perubahan sering diartikan sebagai kondisi yang berbeda dari kondisi sebelumnya. Artinya bahwa perubahan itu terjadi sebagai akibat yang timbul dari suatu proses  yang terjadi kemudian dan menggambarkan antara sebelum dan sesudah peristiwa tersebut baik itu berkaitan dengan perubahan fisik, ide atau gagasan, yang hasilnya mungkin positif (growth), mungkin negatif (stagnation), atau mundur (collaps). Sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh  Wibowo (2012 : 1) yang dikatakan bahwa perubahan adalah transformasi dari keadaan sekarang menuju yang diharapkan di masa yang akan datang, suatu keadaan yang lebih baik. Dalam pengertian tersebut jelas bahwa perubahan merupakan transformasi keadaan menuju kearah yang lebih baik, walaupun perubahan tidak selamanya berdampak baik. Sedangkan arti dari manajemen sendiri sudah tidak asing lagi pengertiannya, misalnya seperti yang dikemukakan oleh Stoner dan Freeman, 1992 : 4 (dalam Wibowo 2012:9) bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas. Maka manajemen perubahan yaitu suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk memengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut (Potts dan LaMarsh, 2004:16 dalam wibowo 2012:241).

2. Komponen Manajemen Perubahan

  1. Tujuan perubahan
  2. Aspek strategis yang perlu diubah
  3. Strategi yang diterapkan
  4. Sumber- sumber daya
  5. Manajer perubahan
  6. Agent of change
  7. Organisasi
  8. Target audiens yang pasti

 3. Tekanan dan Faktor Internal

Kebutuhan akan perubahan lebih bersifat faktor internal organisasi sedangkan kekuatan untuk perubahan dapat bersumber dari faktor internal dan eksternal (Wibowo,2012:82). Kemudian dijelaskan bahwa tekanan lingkungan lebih merupakan faktor eksternal, sedangkan tekanan organisasional lebih merupakan faktor internal. Sehingga yang akan dijelaskan disini yaitu bagaimana implementasi dari tekanan organisasional yang dapat disebut sebagai tekanan internal pendorong adanya perubahan. Terdapat lima kekuatan potensial untuk perubahan internal organisasi (IAN Palmer, Richard Dunford, dan Gib Akin, 2009:65) :

  1. Growth pressure
  2. Integration and collaboration pressures
  3. Identity pressures
  4. New broom pressures
  5. Power and political pressures

Leave a comment